Thursday, March 26, 2015

DAULAH UMAYYAH DI DAMASKUS DAN ANDALUSIA


Daulah Umayyah berdiri pada tahun 40 – 132 H / 661 – 750 M selama 90 tahun. Pendiri Daulah Umayyah bernama Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb bin Umayyah. Daulah Umayyah menjadikan kota Damaskus sebagai pusat pemerintahannya. Saat ini Damaskus menjadi ibukota negara Suriah. Sebagai pendiri Daulah Umayyah, Muawiyah bin Abi Sufyan sekaligus menjadi Khalifah pertama kekhalifahan tersbut. Adapun secara lengkap para khalifah Bani Umayyah sebagai berikut:

a. Muawiyah bin Abu Sufyan (Muawiyah I), tahun 660 -680 M. (41-61 H ) 
b. Yazid bin Muawiyah (Yazid I), tahun 680-683 M. (61-64 H) 
c. Muawiyah bin Yazid (Muawiyah II), tahun 683-684 M. (64-65 H) 
d. Marwan bin Hakam (Marwan I), tahun 684-685 M. (65-66 H) 
e. Abdul Malik bin Marwan, tahun 685-705 M. (66-86 H) 
f. Al-Walid bin ‘Abdul Malik (al-Walid I), tahun 705-715 M. (86-97 H) 
g. Sulaiman bin ‘Abdul Malik, tahun 715-717 M. (97-99 H) 
h. Umar bin ‘Abdul ‘Aziz (‘Umar II), tahun 717-720M. (99-102 H) 
i. Yazid bin ‘Abdul Malik (Yazid II), tahun 720-724 M. (102-106 H) 
j. Hisyam bin ‘Abdul Malik, tahun 724-743 M. (106-126 H) 
k. Walid bin Yazid (al-Walid III), tahun 743-744 M. (126-127 H) 
l. Yazid bin Walid (Yazid III), tahun 744 M. (127 H) 
m. Ibrahim bin al-Walid, tahun 744 M. (127 H) 
n. Marwan bin Muhammad (Marwan II al-Himar), tahun 745-750 M. (127- 133 H) 

Pada saat Daulah Umayyah diperintah oleh al-Walid bin Abdul Malik, keadaan negara sangat makmur, tenteram, dan tertib. Umat Islam merasa nyaman dan hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang lebih 10 tahun itu tercatat suatu perluasan wilayah dari Afrika Utara menuju wilayah barat daya, benua Eropa, yaitu pada tahun 711 M. Setelah Aljazair dan Maroko ditundukkan, Tariq bin Ziyad, memimpin pasukan Islam menyeberangi selat yang memisahkan antara Maroko (magrib) dengan benua Eropa, Tariq bin Ziyad mendarat di suatu tempat yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Setelah tentara Spanyol dapat dikalahkan, Spanyol menjadi daerah perluasan selanjutnya. Ibu kota Spanyol, Cordoba, dapat dikuasai dengan cepat. Setelah itu kota-kota lain seperti Sevilla, Elvira dan Toledo juga ditaklukkan.

Di zaman pemerintahan Khalifah Umar bin Abdul Aziz, perluasan wilayah dilakukan ke Perancis melalui pegunungan Pirenia. Misi tersebut dipimpin oleh Abdurrahman bin Abdullah al-Ghafiqi. Dengan keberhasilan memperluas wilayahnya ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini menjadi betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Syria, Palestina, Afrika Utara, Jazirah Arab, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Uzbekistan, Turkmenistan, dan Kirgistan di Asia Tengah.

Di samping perluasan wilayah Islam, Bani Umayyah juga telah banyak berjasa dalam pembangunan di berbagai bidang. Muawiyah bin Abu Sufyan mendirikan dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda-kuda yang lengkap dengan peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata dan mencetak mata uang. Pada masanya, jabatan khusus seorang qadi (hakim) mulai berkembang menjadi profesi tersendiri. Qadi adalah seorang spesialis di bidang kehakiman. Abdul Malik bin Marwan mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, Abdul Malik bin Marwan mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M dengan memakai kata- kata dan tulisan Arab. Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi dalam pemerintahan Islam.

Keberhasilan tersebut dilanjutkan oleh puteranya al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) meningkatkan berbagai pembangunan, di antaranya membangun panti- panti untuk orang cacat dimana pekerjanya digaji oleh negara secara tetap. Ia juga membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan daerah lainnya, ia juga membangun pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.

Selain kemajuan dalam bidang pemerintahan, ilmu pengetahuan juga tak lupa dikembangkan pada masa itu. Perkembangan ilmu pengetahuan tersebut meliputi: 
Daulah Umayyah di Damaskus (661-750M)

  1. Ilmu agama, seperti: al-Qur’an, Hadis, dan fiqih. Proses pembukuan hadis terjadi pada masa Khalifah Umar bin Abdul Aziz, sejak saat itu hadis mengalami perkembangan pesat.
  2. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang kisah, perjalanan hidup, dan riwayat. Ubaid ibn Syariyah al-Jurhumi berhasil menulis berbagai peristiwa sejarah.
  3. Ilmu pengetahuan bidang bahasa, yaitu segala ilmu yang mempelajari bahasa, nahwu, saraf, dan lain-lain.
  4. Bidang ilmu filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantik, astronomi, ilmu hitung, kimia, dan ilmu yang berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran.

Daulah Umayyah di Andalusia (756 M – 1031 M)

Daulah Umayyah di Damaskus dan Andalusia

Kekuasaan Bani Umayyah di Damaskus berakhir pada tahun 750 M, kemudian kekhalifahan pindah ke tangan Bani Abbasiyah. Namun, Abdurrahman ad-Dakhil yang merupakan salah satu penerus Bani Umayyah dapat meloloskan diri pada tahun 755 M. Ia dapat lolos dari kejaran pasukan Bani Abbasiyah dan masuk ke Andalusia (Spanyol). Di Spanyol sebagian besar umat Islam saat itu masih setia dengan Bani Umayyah. Ia kemudian mendirikan pemerintahan sendiri dan mengangkat dirinya sebagai amir (pemimpin) dengan pusat kekuasaan di Cordoba.

Adapun amir-amir Bani Umayyah atau Daulah Umayyah yang memerintah di Andalusia (Spanyol) sebagai berikut:

a. Abdurrahman ad-Dakhil (Abdurrahman I), tahun 756-788 M.
b. Hisyam bin Abdurrahman (Hisyam I), tahun 788-796 M.
c. Al-Hakam bin Hisyam (al-Hakam I) , tahun 796-822 M.
d. Abdurrahman al-Ausat (Abdurrahman II) , tahun 822-852 M.
e. Muhammad bin Abdurrahman (Muhammad I) , tahun 852-886 M.
f. Munzir bin Muhammad, tahun 886-888 M.
g. Abdullah bin Muhammad, tahun 888-912 M.
h. Abdurrahman an-Nasir (Abdurrahman III) , tahun 912-961 M.
i. Hakam al-Muntasir (al-Hakam II) , tahun 961-976 M.
j. Hisyam II, tahun 976-1009 M.
k. Muhammad II, tahun 1009-1010 M.
l. Sulaiman, tahun 1013-1016 M.
m. Abdurrahman IV, tahun 1016-1018 M.
n. Abdurrahman V, tahun 1018-1023 M.
o. Muhammad III, tahun 1023-1025 M.
p. Hisyam III, tahun 1027-1031 M.

Cordoba menjadi pusat berkembangnya ilmu pengetahuan pada masa pemerintahan Daulah Umayyah di Andalusia (Spanyol). Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan terjadi pada masa pemerintahan amir yang ke-8 dan ke-9, yakni Abdurrahman an-Nasir dan Hakam al-Muntasir.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Cordoba ditandai dengan adanya Universitas Cordoba. Universitas tersebut memiliki perpustakaan dengan koleksi buku mencapai 400.000 judul. Pada masa kejayaannya, Cordoba memiliki 491 masjid dan 900 pemandian umum. Karena air di kota ini tidak layak minum, pemerintah kemudian berinisiatif untuk membangun instalasi air minum dari pegunungan sepanjang 80 km.

Berkembangnya ilmu pengetahuan di Cordoba menciptakan berbagai inisiatif dan inovasi dalam rangka membuat kehidupan lebih sejahtera, aman dan nyaman. Didirikannya masjid-masjid yang megah dan indah menunjukkan bahwa saat itu kesadaran untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan juga sangat tinggi.

Daulah Umayyah di Damaskus dan Andalusia memperlihatkan kemajuan dan kejayaan Islam di jaman dahulu, sampai saat ini Islam terus berkembang, sebagai seorang muslim, kita harus meneruskan kemajuan tersebut dengan berusaha terus untuk mengerjakan hal-hal yang bermanfaat dan sesuai dengan petunjuk agama Islam. 

9 comments:

  1. Replies
    1. Terima kasih atas responnya.
      Jika tidak keberatan, mohon di Subscribe Channel Youtube saya mengenai sejarah di https://www.youtube.com/user/novalhardian337. Terima Kasih

      Delete
  2. assalamualaikum ...
    afwan jiddan ..
    saya masih kurang paham alur pergantian dari umayyah ke abbasiyah terus ke utsmaniyah ..
    kalo untuk tulisannya uda keren banget dan jazakillah ya dan semngat terus berkarya ..
    kalo anda berkenan saya berharap anda berbagi link bacaan referensi buku mengenai ketiga dinasti atau kekhilafan itu ..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam wrwb.
      Jazakillah khairan atas tanggapannya, mengenai perpindahan kekuasaan dinasti Umayah kepada dinasti Abbasiyah ana sudah menulisnya pada judul "Rajawali Quraisy, Abdurahman Ad-Dakhil" sebagai pewaris akhir dinasti Umayah di Damaskus sebelum akhirnya menjadi sultan Bani Umayah di Andalusia. Sedangkan perpindahan kekuasaan dari dinasti Abbasiyah ke Utsmaniyah adalah ketika tentara mongol menyerang dan meluluh lantakan baghdad yang saat itu merupakan ibu kota Abbasiyah, kondisi negara yang tidak memungkinkan ditambah banyak intrik politik dari dalam dan luar kerajaan membuat akhirnya sultan Abbasiyah memberikan kekuasaan khalifah kepada Dinasti Turki Utsmani saat itu.

      Delete
  3. 082304315886 ini no.wa saya ..
    saya berharap antum berbagi linknya atau judul bukunya bisa juga .
    jazakillah khairan khatsiran ..

    ReplyDelete

  4. Siapakah pendiri daulah bani ummayah di syiria?

    ReplyDelete
  5. Perkembangan Islam pada masa daulah Bani Ummayah di Damaskus dan Andalusia!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Perkembangan Islam pada masa daulah Bani Ummayah di Damaskus dan Andalusia

      Delete
  6. Pertumbuhan kebudayaan daulah Umayyah
    Tolong di jawab sih kk

    ReplyDelete