Thursday, July 2, 2015

ZOMBIE, PAHLAWAN ISLAM PENYELAMAT ISLAM BRAZIL


Mungkin jika kita mendengar kata ZOMBIE maka didalam kepala kita akan terbayang mayat hidup pemakan daging manusia yang seluruh tubuhnya tertutupi oleh darah dan penuh luka gigitan dan sobekan. Tapi tahukah kita bahwa ternyata Zombie itu adalah nama seseorang? Atau lebih tepatnya nama seorang tokoh pejuang Islam di Brazil yang telah berhasil menyelamatkan umat islam Brazil dari pembunuhan dan penyiksaan.

Kisahnya di angkat didalam kitab sejarah Brazil yang sempat di sembunyikan dan berusaha di hapuskan,  Jihad al- Turbani berjudul Miatu min Udzoma' ummah al-Islam Ghoiru Majro at-Tarikh. Kitab yang ditulis oleh sejarawan bernama Jihad At-Turbani ini (terbit tahun 2010 oleh penerbit Darut Taqwa, Mesir, dan menjadi salah satu buku best seller tahun 2010) mengetengahkan kisah lain tentang Zombi yang selama ini tidak dikenal orang.

Zombie Sang Komandan Islam Dan Kejayaan Islam di Brazil

Menurut At-Turbani, Zombi merupakan nama seorang pahlawan dan pemimpin kaum muslimin di Amerika Selatan, khususnya di kawasan Brazil saat ini yang menjadi momok kaum imperialis Portugal yang hendak menguasai tanah tersebut.

Setelah bangsa kulit putih eropa yang beragama Nasrani memasuki Amerika Selatan dan Utara. Orang-orang dari Eropa membagi tanah yang baru mereka duduki itu menjadi dua bagian operasi.

Inggris dan Perancis menguasai wilayah Amerika Utara dan wilayah Amerika Selatan dikuasai oleh Portugis dan Spanyol. Ada perbedaan yang sangat mencolok tentang bagaimana cara kedua pihak Eropa itu menjajah Benua Amerika.

Orang-orang dari Inggris dan Perancis berusaha untuk menguasai wilayah Amerika Utara dan menduduki tanahnya, dengan slogan "Orang Hindia yang baik adalah orang Hindia yang mati" adapun orang-orang dari Portugis dan Spanyol tidak menduduki tanah mereka secara langsung, namun mereka juga memiliki slogan di Amerika Selatan "Bunuh kemudian rampas hartanya dan pergi". Karena itu, perbedaan besar terkait keadaan ekonomi Amerika dan Kanada (Amerika Utara) dibandingkan dengan kondisi ekonomi negara-negara di Amerika Selatan yang lebih cenderung miskin.

Imperialis Portugis mengambil bagian di Brazil yang luas dan kaya sementara Spanyol mengurusi beberapa negara yang lain. Portugis menjajah Brazil dengan cara kekejaman yang nyata. Mereka melakukan pembunuhan kepada penduduk asli Brazil agar dapat menguasai kekayaan mereka. Mereka mengeruk tambang emas dan memindahkannya ke Portugal melalui para penduduk Brazil (kerja paksa).

Tidak hanya di Brazil saja, mereka juga mencampurkan penduduk asli Brazil dengan orang kulit hitam di Afrika dengan cara menjajah wilayah umat Islam di Afrika Barat. Mereka memiliki tujuan untuk memasukkan orang-orang Afrika yang dikenal dengan keras dalam bekerja, ke negara Brazil guna mengeruk kekayaan Amerika Selatan demi kepentingan penjajah. Secara bertahap mereka membawa orang-orang Islam Afrika melalui kapal-kapal mereka ke wilayah Brazil. Hingga pada akhirnya banyak dari mereka yang dijadikan budak pada awal tahun 1538 masehi. Tidak sampai 40 tahun sudah 14 ribu orang Islam dari Afrika yang dipindahkan ke Brazil sedangkan sejumlah penduduk saat itu tidak lebih dari 57 ribu.

Pada tahun berikutnya, Portugis terus menambah jumlah orang kulit hitam di Brazil, yaitu dari orang-orang Angola yang mencapai 642 ribu penduduk muslim negro (kulit hitam), mereka mendatangkan penduduk besar Islam Afrika bagian barat secara bertahap dan besar-besaran. Dan hal ini dikuatkan dengan beberapa dokumen-dokumen yang masih ada di Museum Brazil. Kebanyakan orang yang datang dari Afrika ke Brazil adalah keturunan orang-orang Islam yang dapat membaca Al-Qur'an. Namun, kemudian penjajah mulai mendatangkan paham agama Nasrani kepada mereka sehingga ada sedikit perlawanan dari orang-orang ini, namun orang-orang Portugis terus menekan dan memaksakan agama Nasrani kepada mereka dengan ancaman pembunuhan dan penyiksaan.

Maka ketika orang-orang Nasrani mengira bahwa Islam telah redup dan mati di tanah Brazil selamanya. Datanglah seorang pahlawan Islam yang bernama Zombie. Ia berhasil menyalakan api semangat kepada pemuda Islam yang tersisa di Brazil. Maka sang komandan ini bergerak bersama para ulama sekitar untuk menyeru orang-orang di Brazil untuk memahami ajaran Islam hingga mereka mengerti agama yang mulia ini.

Mereka juga mengajarkan bacaan Al-Qur'an serta syariat Islam yang sangat toleran dan terpuji. Dan seiring bertambahnya waktu jumlah mereka semakin hari bertambah. Maka ketika azzam mereka tertata dengan kuat, Zombie sang komandan Islam mengumumkan pembentukan "Negara Islam Brazil" pada tahun 1643 masehi. Ia juga menyebutkan peraturan yang pertama, bahwa kebebasan adalah asas dari hukum yang ditegakkan diwilayahnya.

Mengetahui perkembangan Islam yang sangat pesat, pihak Portugis melancarkan serangan kepada negara-negara kecil yang tengah berkembang di Benua Amerikat tersebut. Namun, dengan izin Allah SWT, Zombie dan umat Islam lainnya berhasil mengalahkan penjajah hingga berkembang luaslah wilayah Islam di Brazil. Bahkan Zombie juga dapat menaklukkan 20 daerah di wilayah Negara bagian Bahi di Brazil. Dan terus berlangsungya Negara Islam di Brazil ini hingga lebih dari 50 tahun lamanya.

Perjuangan kaum muslim kulit hitam melawan imperialis terus berlangsung hingga kekaisaran Portugis yang berada menancapkan pengaruhnya untuk memadamkan perkembangan Islam yang lama-kelamaan semakin membesar. Maka kemudian dikirimlah angkatan laut kekaisaran lain untuk membantu Portugis guna menghancurkan benih-benih revolusi Islam pada tahun 1695 masehi. Hingga gugurlah para pejuang satu-persatu dan imperialis semakin membentangkan kekuasaan mereka di Brazil. 

Pertanyaan kita, adakah hubungan antara Zombie sang pemimpin Islam ini dengan Zombie yang menjadi kepercayaan masyarakat di barat tersebut?

Untuk menjawab hal ini, kita tentang harus membuat kajian yang mendalam.Menurut wikipedia, Kata bahasa Inggris "zombie" pertama kali tercatat pada tahun 1819, yaitu termuat dalam sejarah Brazil oleh penyair Robert Southey. Robert mengidentikkan kata zombie dengan arti 'sihir'.

Sementara The Oxford English Dictionary menyebutkan bahwa kata Zombie berasal dari bahasa masyarakat Afrika Barat. Mari lihat apa kata Oxford English Dictionary tentang Zombie : 
Zombi, the title whereby he [chief of Brazilian natives] was called, is the name for the Deity, in the Angolan tongue
    Selain itu, dikatakan pula bahwa kata zombie berasal dari bahasa masyarakat Afrika pedalaman seperti dalam bahasa Kongo 'nzambi' yang berarti "dewa" atau juga "Zumbi" yang berarti "jimat".

Bagaimana makhluk-makhluk menyeramkan ini kemudian disebut "zombie" di tengah masyarakat barat tidak sepenuhnya jelas. Dalam " Night of the Living Dead", zombie digambarkan sebagai mayat hidup yang menjadi hantu, hal ini tentu saja menjadi antagonis. Meskipun George Romero menggunakan istilah "hantu" dalam skrip aslinya, dalam wawancara kemudian ia menggunakan istilah "zombie". Kata "zombie" digunakan secara eksklusif oleh Romero dalam script-nya 1978 untuk sekuelnya Dawn of the Dead, Menurut George Romero, kritikus film yang berpengaruh, dalam pergaulan akhirnya zombie lebih dikenal sebagaimana makhluk dalam filmnya itu. Dia akhirnya menerima hubungan ini meskipun ia tetap yakin pada saat itu "zombie" amat berhubungan dengan para mayat budak yang hidup dari Haiti Vodou seperti yang digambarkan dalam karya Bela Lugosi, White Zombie.



Nah, berbagai keterangan ini membuat kita menemukan keterkaitan antara kata Zombie dengan nama pahlawan muslim sang Zombie. Pertama, bagaimana kata tersebut diakui pertama kali muncul dalam sejarah masyarakat Brazil. Kedua, kata tersebut diyakini pula berasal dari kawasan masyarakat Afrika Barat atau juga Angola, yang mana masyarakat ini lah yang diangkut sebagai budak oleh Portugal ke tanah Brazil.

Jadi, tidak salah kemudian ada yang menduga, bahwa makhluk zombie ini sangat erat kaitannya dengan pahlawan Zombie. Barangkali, para budak muslim afrika yang ada di Brazil tersebut menggelari pemimpin mereka dengan istilah Zombie sebagai bentuk kekaguman mereka atas wibawanya. Sedangkan, penjajah Portugal yang gerah dengan sang Zombil kemudian mempelesetkan kata Zombie sebagai hantu yang memang menjadi momok bagi mereka.


Masihkah kita mengira bahwa Zombie adalah makhluk yang menakutkan, buruk rupa, dan berperilaku jahat?

Penjajah dari Barat mencoba menyebarkan image Zombie karena kekhawatiran mereka akan munculnya sosok pejuang seperti Zombie di Amerika Selatan.

Orang-orang sekarang di paksa untuk takut dengan gambaran Zombie yang digambarkan sebagai makhluk yang perusak, kurus, dan buruk.

Padahal yang sebenarnya terjadi kaum imperialis ingin kembali menggunduli pohon-pohon keIslaman yang telah berkembang pesat di dunia, Sebagaimana yang mereka lakukan kepada pertumbuhan Islam di Brazil saat itu.

Miatu min Udzoma' ummah al-Islam Ghoiru Majro at-Tarikh (100 tokoh ummat islam yang mengubah arus sejarah )


No comments:

Post a Comment