Wednesday, July 20, 2016

PARA PENEMU MUSLIM TERHEBAT SEPANJANG MASA

Bissmillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum WrWb
Alhamdulillah atas segala ni'mat yang telah Allah berikan sehingga pada kesempatan yang baik ini Allah masih mengizinkan saya untuk bisa berbagi kisah mengenai tokoh-tokoh yang menurut saya sangat penting untuk bukan hanya sekedar kita ketahui bahkan harus kita ajarkan dan ceritakan kembali kepada anak-anak dan cucu-cucu kita.

Dalam beberapa tahun ini Islam secara langsung atau tidak langsung telah menjadi perhatian dunia karena aksi dari beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab, mereka melakukan perusakan dan pembunuhan atas dasar Agama, padahal tidak diperbolehkan bagi kaum muslimin yang beriman untuk melakukan perusakan atau pembunuhan kecuali untuk melindungi diri atau untuk mempertahankan haknya. Hal ini memberikan efek langsung kepada Islam itu sendiri, Islam dianggap menjadi agama perang dan hadir hanya untuk menebarkan ketakutan. Padahal tidak demikian, Islam hadir untuk membawa manusia kearah yang lebih baik, Islam mengajarkan untuk saling bahu-membahu, saling berkasih sayang, menebarkan kebaikan, termasuk juga meninggikan ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan adalah hal yang sangat di perhatikan secara khusus didalam dunia Islam, bukti betapa Islam sangat menitik beratkan ilmu pengetahuan adalah dengan diturunkannya Surat Al-Alaq 1-5 oleh Allah SWT sebagai surat yang pertama kali Allah berikan kepada pesuruhnya yaitu Nabi Muhammad SAW. Dengan adanya kalimat Iqra (Bacalah) pada ayat pertama menjadikan surat ini adalah perintah langsung dari Allah kepada umat Islam secara khusus dan umat manusia pada umumnya agar sentiasa membaca, bukan hanya membaca apa yang sudah tersedia pada buku-buku dan smartphone kita saja, melainkan membaca setiap kejadian yang ada di alam ini. inilah yang dillakukan oleh para penemu muslim, mereka membaca dan terinspirasi dari apa yang mereka lihat, merekalah orang-orang yang pertama kali Mencetuskan, membuktikan dan menciptakan sebelum akhirnya orang-orang barat menjiplak karya-karya mereka. Berikut inilah nama-nama para penemu muslim terhebat yang sampai saat ini karyanya masih di jadikan acuan dalam ilmu pengetahuan modern.



1. Ibnu Sina/Avicena (Bapak Kedokteran Modern)



Dialah Abu ‘Ali al-Husayn bin ‘Abdullah bin Sinadikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang Iran). Ia juga seorang penulis yang produktif di mana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, dia adalah "Bapak Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan Referensi di bidang kedokteran selama berabad-abad.

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang sebagai "bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan waktu". Karyanya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).

Ada sebuah kisah menarik mengenai dirinya saat sedang menangani pasiennya yang mengalami penyakit kejiwaan. Selain sebagai dokter, Ibnu Sina juga dikenal sebagai psikolog yang sanggup mengobati orang yang sakit jiwanya. Suatu hari ada seorang lelaki yang terkena melancholia, sebuah penyakit jiwa yang timbul akibat penyakit empedu yang cukup menyedihkan. Lelaki ini merasa dirinya adalah seekor sapi. Ia tidak mau makan dan minum bersama manusia bahkan tidurnya pun di kandang sapi sehingga badannya kurus kering dan kotor. Keluarganya sudah membawanya kemana-mana untuk diobati namun belum juga berhasil. Akhirnya keluarganya mendengar keahlian Ibnu Sina. Kemudian keluarganya membawa laki-laki sakit jiwa tadi ke Ibnu Sina.

Setelah mengamati keadaan lelaki malang itu, Ibnu Sina bertanya :
“Ada apa denganmu?”
“Aku tidak apa-apa.” Jawab lelaki itu. “Aku hanya merasa telah menjadi seekor sapi. Aku melenguh, makan dan minum serta bertingkah layaknya sapi.”
“Kalau begitu kamu memang seekor sapi. Aku akan menyembelihmu, “ kata Ibnu Sina.
“Silahkan saja ,” katanya.

Ibnu Sina lalu menyuruh beberapa orang mengikat tubuhnya dan menyiapkan golok yang tajam. Sambil memegang golok, Ibnu Sina mendekat dan membungkuk. Tapi ketika golok sudah menempel di leher orang tersebut, tiba-tiba Ibnu Sina berhenti. 
“ Wah sayang sekali sapinya masih kurus. Ia belum pantas disembelih, “ Kata Ibnu Sina.
“Tidak, aku sudah pantas disembelih, sembelih saja aku,” kata laki-laki tadi.
“Jangan, aku tidak mau menyembelih sapi yang masih kurus, rugi tak ada dagingnya. “ Kata Ibnu Sina.
“Jadi apa yang harus aku lakukan supaya bisa gemuk dan pantas disembelih?” tanya lelaki itu.
“Kamu harus makan dan minum layaknya manusia.” Jawab Ibnu Sina.
“Tetapi janji, setelah aku gemuk kamu akan menyembelihku,” kata lelaki itu.
“Baiklah aku janji.” Kata Ibnu Sina.

Setelah itu, lelaki tersebut mau makan dan minum layaknya manusia. Kesehatannyapun berangsur-angsur pulih karena mendapat asupan makanan. Badannya sudah gemuk kembali dan tentu saja akalnya berfungsi normal lagi. Sehingga ia benar-benar sudah sembuh.

Beberapa hari berikutnya Ibnu Sina mengunjungi lelaki tersebut. Melihatnya dalam keadaan sehat dan gemuk, Ibnu Sina berkata “Wah rupanya sapinya sudah gemuk.”

Lelaki itupun kemudian menjawab, “Iya bahkan sudah pintar.” Jawabnya dengan tertawa.
Keluarga lelaki itupun sangat senang dan sangat berterimakasih pada Ibnu Sina yang telah berhasil menyembuhkannya dari penyakit jiwanya.
Itulah Ibnu Sina. Beliau bukan hanya pandai tapi juga cerdik.

Berikut Adalah Karya-Karya dari Ibnu Sina
Jumlah karya yang ditulis Ibnu Sina (diperkirakan antara 100 sampai 250 buah judul). Kualitas karyanya yang bergitu luar biasa dan keterlibatannya dalam praktik kedokteran, mengajar, dan politik, menunjukkan tingkat kemampuan yang luar biasa. Beberapa Karyanya yang sangat terkenal di antara lain :
  • Qanun fi Thib (Canon of Medicine) (Terjemahan bebas : Aturan Pengobatan)
  • Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan)
  • An Najat
  • Mantiq Al Masyriqin (Logika Timur)
Selain karya filsafatnya tersebut, Ibnu Sina meninggalkan sejumlah esai dan syair. Beberapa esainya yang terkenal adalah :
  • Hayy ibn Yaqzhan
  • Risalah Ath-Thair
  • Risalah fi Sirr Al-Qadar
  • Risalah fi Al- 'Isyq
  • Tahshil As-Sa'adah
Dan beberapa Puisi terpentingnya yaitu :
  • Al-Urjuzah fi Ath-Thibb
  • Al-Qasidah Al-Muzdawiyyah
  • Al-Qasidah Al- 'Ainiyyah

2. Abbas ibn Firnas (Penemu Konsep Pesawat Terbang Modern)
Dialah Abbas Qasim bin Firnas. Ia terlahir di Izn-Rand Onda, Andalusia pada tahun 810 M, adalah orang yang pertama kali menciptakan konsep pesawat terbang, Sejarah mencatat Abbas Ibnu Firnas sebagai orang pertama di dunia yang pernah melakukan uji coba penerbangan terkendali. Dengan menggunakan semacam alat kendali terbang yang dipasang pada dua set sayap, Ibnu Firnas bisa mengontrol serta mengatur ketinggian terbangnya. Selain itu, perangkat terbang itu juga bisa mengubah arah terbangnya, yang dibuktikan dengan keberhasilannya untuk kembali ke arah di mana ia melakukan peluncuran. Meski begitu, dia harus mengalami luka-luka saat mendarat.
melayang
Ibnu Firnas meninggal dunia sekitar 12 tahun setelah ia melakukan uji coba terbang keduanya. Cedera yang dialaminya saat melakukan uji coba penerbangan itu membuat kondisi kesehatannya semakin memburuk. Sejarawan Barat, Philip K Hitti, menempatkannya sebagai salah satu tokoh besar dan manusia pertama dalam sejarah yang melakukan uji coba dalam bidang penerbangan. Abbas Ibnu Firnas wafat pada tahun 888, dalam keadaan berjuang menyembuhkan cedera punggung yang diderita akibat kegagalan melakukan ujicoba pesawat layang buatannya.
Walaupun percobaan terbang menggunakan sepasang sayap dari bulu dan rangka kayu tidak berhasil dengan sempurna, namun gagasan inovatif Ibnu Firnas kemudian dipelajari Roger Bacon 500 tahun setelah Firnas meletakkan teori-teori dasar pesawat terbangnya. Kemudian sekitar 200 tahun setelah Bacon (700 tahun pascaujicoba Ibnu Firnas), barulah konsep dan teori pesawat terbang dikembangkan.
Ketika orang-orang Barat mengajar anak-anaknya tentang kisah penerbangan pertama Wright Bersaudara, para orangtua Islam seharusnya memperkenalkan generasi mudanya dengan kisah tentang keberhasilan Ibnu Firnas dalam penerbangan perdananya. Sebagai bentuk penghormatan, pemerintah Libya mengeluarkan perangko bergambar Ibnu Firnas untuk mengenang upayanya itu. Bangsa Irak juga membangun patung sang penerbang pertama itu di sekitar lapangan terbang internasionalnya serta mengabadikan namanya sebagai nama bandara di Utara Baghdad.
3. Al-Idrisi (Penemu Globe)
Dialah Abu Abdullah Muhammad Ibn Muhammad Ibn Abdullah Ibn Idris Ash-Sharif, lebih populer dengan nama Ash-Sharif Al-Idrisi Al-Qurtubi. Orang banyak menyebutnya Dresses. Al-Idrisi lahir di Ceuta Spanyol pada tahun 1099. Al-Idrisi menempuh pendidikannya di Cordova. Selebihnya dia banyak berpetualang untuk mempertajam pengetahuannya terutama di bidang geografi.
Saat itu beberapa peta dunia telah dibuat oleh beberapa ahli geografi, namun peta itu tak sesempurna buatan Al-Idrisi. Karya-karya Al-Idrisi banyak menyajikan data komprehensif dari berbagai wilayah dunia. Hal itu membuat ia banyak dilirik oleh navigator laut Eropa serta kalangan militer.

Diantara yang tertarik dengan kemampuan Al-Idrisi adalah Raja Roger II, Raja Sicilia turunan Normandia yang memerintah pada tahun 1129-1140. Ia lalu meminta Al-Idrisi membuat peta dunia yang terbaru. Al-Idrisi menyanggupi permintaan itu dengan syarat ia diperkenankan memasukkan data bahwa Sicilia pernah berada dalam kekuasaan Kaum Muslimin sebelum Raja Roger berkuasa. Akhirnya peta pesanan Raja itu jadi dan diwujudkan dalam bentuk Bola Dunia atau yang biasa disebut dengan "Globe". Globe itu dibuat dari bahan perak seberat 400 gram. Di dalamnya, Al-Idrisi mencantumkan ketujuh benua lengkap dengan rute perdagangan, danau-danau dan sungai, kota-kota besar, daratan, serta pegunungan. Ia juga memasukkan informasi tentang jarak, panjang, dan ketinggian secara tepat. Sebagai panduan, Al-Idrisi melengkapi Bola Dunia-nya itu dengan Kitab Al-Rujari atau yang lebih dikenal dengan The Book of Roger.

Sumbangan Al-Idrisi yang lain dibidang geografi adalah sebuah buku berjudul Nuzhat Al-Mushtaq fi Ikhtiraq al-Afaq (Tamasya Orang-Orang yang Rindu untuk Menjelajah Ufuk). Buku ini merupakan ensiklopedi yang memuat peta secara detail dan informasi lengkap mengenai negara-negara Eropa. Buku ini oleh Ensiklopedi Prancis disebut sebagai buku ilmiah yang autentik dan paling besar pengatuhnya di abad pertengahan. Bahkan seorang ilmuwan barat, Barone mengatakan "Buku geografi Al-Idrisi tiada bandingnya dengan buku geografi manapun sebelumnya dan senantiasa dijadikan sebagai rujukan oleh para penulis sejarah dan geografi di sebagian kota-kota besar kala itu".

Selain dibidang geografi, Al-Idrisi juga memberikan sumbangan dibidang kedokteran. Buku karyanya dibidang ini berjudul Kitab Al-Jami li Sifat Ashtat al-Nabatat. Didalamnya diantaranya memuat nama-nama obat dalam beberapa bahasa termasuk Berber (Arab), Suriah, Persia, Hindi, Yunani, dan Latin. Meski buku ini kurang lengkap dan dianggap memiliki banyak kekurangan. Namun karya Al-Idrisi ini diakui telah sangat berhasil menciptakan sinonim-sinonim untuk obat-obatan, termasuk obat bius, dalam berbagai macam bahasa. Ada sekitar 12 bahasa.
Peta Dunia Karya Al-Idrisi

Al-Idrisi meninggal dunia pada tahun 1166. Beberapa karya Al-Idrisi diterjemahkan dalam bahasa latin dan diterjemahkan dan menjadi buku yang sangat populer di daratan Eropa. Sayang salah satu buku karyanya yang diterjemahkan di Roma pada tahun 1619 dan dibuat dalam ukuran kecil serta tidak mencantumkan namanya. Padahal sebelumnya orang-orang Eropa butuh beberapa abad untuk membuat Bola Dunia dan peta sendiri. Bahkan Christoper Columbus pun menggunakan peta asli yang dibuat oleh Al-Idrisi.
4. Al-Jazari (Penemu Robotik Pertama)
Dialah Abu al-'Iz Ibn Isma'il ibn al-Razaz al-Jazari adalah seorang Ilmuwan dari Al-Jazira, Mesopotamia, yang hidup pada abad pertengahan. Ia dikenal sebagai seorang insinyur yang merangkap ahli matematika hingga pengrajin. Dia adalah penulis Kitáb fí ma'rifat al-hiyal al-handasiyya (Buku Pengetahuan Ilmu Mekanik) tahun 1206, dimana dia menjelaskan lima puluh peralatan mekanik berikut instruksi tentang bagaimana cara merakitnya.

Nama Al-Jazari berasal dari tempat kelahirannya, Al-Jazira, Mesopotamia yaitu nama tradisional Arab untuk wilayah di bagian utara Mesopotamia dan sekarang dikenal sebagai wilayah tenggara Turki, di antara Sungai Tigris dan Sungai Eufrat. Seperti ayahnya, dia mengabdi sebagai kepala insinyur di Istana Artuklu, kediaman dari Dinasti Artuqid cabang Mardin yang memerintah wilayah timur Anatolia sebagai wilayah pengikut dari Dinasti Zangid dan selanjutnya Dinasti Ayyubiyyah.

Al Jazari (1136 M – 1206M), adalah ilmuwan Muslim penemu pertama konsep Robotika Modern. Ia mengembangkan prinsip hidrolik untuk menggerakkan mesin yang kemudian pada zaman ini dikenal sebagai mesin robot.

Al-Djazari_automate_verseur_de_vin
Ilustrasi peralatan hasil temuan Al-Jazari yang ada di manuskripnya. 
Seperti ayahnya ia mengabdi pada raja-raja Urtuq atau Artuqid di Diyar Bakir dari 1174 sampai 1200 sebagai ahli teknik.
”Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, ia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin”, begitulah pendapat Donald Hill.
Kalimat di atas merupakan komentar Donald Hill, seorang ahli teknik asal Inggris yang tertarik dengan sejarah teknologi, atas buku karya ahli teknik Muslim yang ternama, Al-Jazar.
Al Jazari merupakan seorang tokoh besar dibidang mekanik dan industri. Lahir di Al Jazira, yang terletak diantara sisi utara Irak dan timur laut Syiria, tepatnya antara Sungai tigris dan Efrat.
Konsep rancangan paling lengkap dan detailAl-Jazari merupakan ahli teknik yang luar biasa pada masanya. Dia tinggal di Diyar Bakir, Turki, selama abad-12. Ibnu Ismail Ibnu Al-Razzaz al-Jazari mendapat julukan sebagai Bapak ‘Modern Engineering’ berkat temuan-temuannya yang banyak mempengaruhi rancangan mesin-mesin modern saat ini, diantaranya combustion engine, crankshaft, suction pump, programmable automation, dan banyak lagi.
Al-jazari_water_device
Diagram hydropowered water-raising machine dari “Buku Pengetahuan Ilmu Mekanik” karya Al-Jazari.
Donald Routledge dalam bukunya Studies inMedieval Islamic Technology, mengatakan bahwa hingga zaman modern ini, tidak satupun dari suatu kebudayaan yang dapat menandingi lengkapnya instruksi untuk merancang, memproduksi dan menyusun berbagai mesin sebagaimana yang pernah disusun oleh Al-Jazari.
Pada 1206 ia merampungkan sebuah karya dalam bentuk buku yang berkaitan dengan dunia teknik.
Beliau mendokumentasikan lebih dari 50 karya temuannya, lengkap dengan rincian gambar-gambarnya dalam buku, “al-Jami Bain al-Ilm Wal ‘Aml al-Nafi Fi Sinat ‘at al-Hiyal” (The Book of Knowledge of Ingenious Mechanical Devices).
Bukunya ini berisi tentang teori dan praktik mekanik. Karyanya ini sangat berbeda dengan karya ilmuwan lainnya, karena dengan piawainya Al-Jazari membeberkan secara detail hal yang terkait dengan mekanika dan merupakan kontribusi yang sangat berharga dalam sejarah teknik.
Keunggulan buku tersebut mengundang decak kagum dari ahli teknik asal Inggris, Donald Hill (1974). Donald berkomentar bahwa dalam sejarah, begitu pentingnya karya Al-Jazari tersebut. Pasalnya, kata dia, dalam buku Al-Jazari, terdapat instruksi untuk merancang, merakit, dan membuat mesin.
Rancangan Jam Gajah”Humanoid Automation” dipamerkan di LondonDi tahun 1206, al-Jazari membuat jam gajah yang bekerja dengan tenaga air dan berat benda untuk menggerakkan secara otomatis sistem mekanis, yang dalam interval tertentu akan memberikan suara simbal dan burung berkicau. Prinsip humanoid automationinilah yang mengilhami pengembangan robot masa sekarang.
Kini replika jam gajah tersebut disusun kembali oleh London Science Museum, sebagai bentuk penghargaan atas karya besarnya. Pada acara World of Islam Festival yang diselenggarakan di Inggris pada 1976, banyak orang yang berdecak kagum dengan hasil karya Al-Jazari. Pasalnya, Science Museum merekonstruksi kerja gemilang Al-Jazari, yaitu jam air.
Al-jazari_elephant_clock
Jam Gajah (Elephant Clock) dari manuskrip Al-Jazari.
Ketertarikan Donald Hill terhadap karya Al-Jazari membuatnya terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974, atau 6 abad dan 68 tahun setelah pengarangnya menyelesaikan karyanya.
Tulisan Al-Jazari juga dianggap unik karena memberikan gambaran yang begitu detail dan jelas.
Sebab ahli teknik lainnya lebih banyak mengetahui teori saja atau mereka menyembunyikan pengetahuannya dari orang lain. Bahkan ia pun menggambarkan metode rekonstruksi peralatan yang ia temukan.
Karyanya juga dianggap sebagai sebuah manuskrip terkenal di dunia, yang dianggap sebagai teks penting untuk mempelajari sejarah teknologi.
Isinya diilustrasikan dengan miniatur yang menakjubkan. Hasil kerjanya ini kerap menarik perhatian bahkan dari dunia Barat. Dengan karya gemilangnya, ilmuwan dan ahli teknik Muslim ini telah membawa masyarakat Islam pada abad ke-12 pada kejayaan. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.
Karya Mesin Pompa Air Pertama di DuniaAl-Jazari memberikan kontribusi yang penting bagi dunia ilmu pengetahuan dan masyarakat. Mesin pemompa air yang dipaparkan dalam bukunya, menjadi salah satu karya yang inspiratif. Terutama bagi sarjana teknik dari belahan negari Barat.
Jika menilik sejarah, pasokan air untuk minum, keperluan rumah tangga, irigasi dan kepentingan industri merupakan hal vital di negara-negara Muslim. Namun demikian, yang sering menjadi masalah adalah terkait dengan alat yang efektif untuk memompa air dari sumber airnya.
Al-Jazari_Automata_1205
Pompa Rantai Tenaga Air Saqiya (Hydro Powered Saqiya Chain Pump Device) rancangan Al-Jazari’s.
Masyarakat zaman dulu memang telah memanfaatkan sejumlah peralatan untuk mendapatkan air. Yaitu, Shaduf maupun Saqiya.
Shaduf dikenal pada masa kuno, baik di Mesir maupun Assyria. Alat ini terdiri dari balok panjang yang ditopang di antara dua pilar dengan balok kayu horizontal.
Sementara Saqiya merupakan mesin bertenaga hewan. Mekanisme sentralnya terdiri dari dua gigi.
Tenaga binatang yang digunakan adalah keledai maupun unta dan Saqiya terkenal pada zaman Roma. Para ilmuwan Muslim melakukan eksplorasi peralatan tersebut untuk mendapatkan hasil yang lebih memuaskan.
Al-Jazari merintis jalan ke sana dengan menguraikan mesin yang mampu menghasilkan air dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dengan mesin yang pernah ada sebelumnya.
Merancang Lima Jenis Mesin MekanikAl-Jazari, kala itu, memikul tanggung jawab untuk merancang lima mesin pada abad ketiga belas. Dua mesin pertamanya merupakan modifikasi terhadap Shaduf, mesin ketiganya adalah pengembangan dari Saqiya di mana tenaga air menggantikan tenaga binatang.
Satu mesin yang sejenis dengan Saqiya diletakkan di Sungai Yazid di Damaskus dan diperkirakan mampu memasok kebutuhan air di rumah sakit yang berada di dekat sungai tersebut.
Clock_of_al_Jazari_before_1206
Gambar Jam Otomatis yang ditempatkan pada sebuah istana hasil rancangan Al-jazari. Automatic castle clock of al-Jazari.
Mesin keempat adalah mesin yang menggunakan balok dan tenaga binatang. Balok digerakkan secara naik turun oleh sebuah mekanisme yang melibatkan gigi gerigi dan sebuah engkol.
Mesin itu diketahui merupakan mesin pertama kalinya yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Di Eropa hal ini baru terjadi pada abad 15. Dan hal itu dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa.
Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda. Ia menghasilkan gerakan berputar yang terus menerus.
Pada masa sebelumnya memang telah ditemukan engkol mesin, namun digerakkan dengan tangan. Tetapi, engkol yang terhubung dengan sistem rod disebuah mesin yang berputar ceritanya lain dan berbeda.
Penemuan engkol mesin sejenis itu oleh sejarawan teknologi dianggap sebagai peralatan mekanik yang paling penting bagi orang-orang Eropa yang hidup pada awal abad kelima belas. Bertrand Gille menyatakan bahwa sistem tersebut sebelumnya tak diketahui dan sangat terbatas penggunaannya.
Al-Jazari_-_A_Candle_Clock
Salah satu jam lilin Al-Jazari. (Jazari’s candle clocks). (pict: wikimedia / adjustment & edited: ICC)
Pada 1206 engkol mesin yang terhubung dengan sistem rod sepenuhnya dikembangkan pada mesin pemompa air yang dibuat Al-Jazari. Ini dilakukan tiga abad sebelum Francesco di Giorgio Martini melakukannya.
Sedangkan mesin kelima, adalah mesin pompa yang digerakkan oleh air yang merupakan peralatan yang memperlihatkan kemajuan lebih radikal.
Gerakan roda air yang ada dalam mesin itu menggerakan piston yang saling berhubungan.
Kemudian, silinder piston tersebut terhubung dengan pipa penyedot. Dan pipa penyedot selanjutnya menyedot air dari sumber air dan membagikannya ke sistem pasokan air.
Pompa ini merupakan contoh awal dari double-acting principle. Taqi al-Din kemudian menjabarkannya kembali mesin kelima dalam bukunya pada abad keenam belas.
Mengapa penemuan-penemuan oleh ilmuwan Muslim berangsur menjadi semakin jarang?Pada masa keemasan dan kejayaan Islam (Islamic Golden Age) sekitar 750 M – 1258 M adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan, dan insinyur di Dunia Islam menghasilkan banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi mereka sendiri.
Banyak ilmuwan penting Islam yang hidup dan berkegiatan selama Zaman Kejayaan Islam itu. Namun berangsur-angsur mulai menurun, bahkan menurun drastis.
Al-Jazari_-_The_Basin
Mesin cuci tangan otomatis rancangan Al-Jazari.
Hal ini banyak dibahas oleh para peneliti, bahkan di wikipedia kadang terjadi kesalahan sejarah dalam mencatat kesimpulan dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan.
Padahal terbukti bahwa Islam pada masa kejayaannya nyaris menaungi semua masalah keilmuan dan sains, mulai dari kerak bumi hingga jagad raya nan luas.
Perlu diketahui pada masa itu, dua pertiga benda langit memiliki nama dari bahasa Arab dan itu diakui oleh dunia astronomi. Namun kini banyak dari nama-nama planet, bintang, galaksi dan sejenisnya, mulai berubah nama menjadi nama-nama dewa dari Yunani.
Hal itu diungkapkan oleh Prof. Neil deGrasse Tyson yang menyatakan:
 “Lebih dari 1000 tahun yang lalu Baghdad adalah sentral ilmu pengetahuan paling maju di dunia dalam segala bidang, termasuk bidang matematika Aljabar dan Algoritma, dan 2/3 bintang termasuk rasi bintang di jagad raya bernamakan dalam bahasa Arab”, jelasnya.
Bagaimana semua itu bisa terjadi? Karena pada masa itu semua ilmuwan dari tiga believers atau kepercayaan yaitu Islam, Kristen & Yahudi berkumpul dan berembuk bersama untuk kemajuan ilmu pengetahuan dunia.
https://i2.wp.com/upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/f/f7/Tyson_-_Apollo_40th_anniversary_2009.jpg/452px-Tyson_-_Apollo_40th_anniversary_2009.jpg
Prof.Neil deGrasse Tyson
Karena di dalam agama Islam seperti yang dianut Al-Jazari, ada tiga pilar yang harus dikerjakan untuk menjadi manusia yang selalu bertaqwa dan berbudaya dengan baik.
Yaitu, percaya kepada Allah, menggali ilmu (ilm), dan mencintai sesama manusia.
“Lalu bagaimana semua penemuan-penemuan itu bisa berakhir & berubah?” tanya ahli NASA dan astrologi Prof. Neil deGrasse Tyson.
Ia menjelaskan bahwa sepertinya ada “pihak lain” diluar para ilmuwan yang religius dari ketiga agama itu yang memporak-porandakan dengan mitos dan hasutan.
Semenjak itu, pertemuan para ahli-ahli dan ilmuwan dari ketiga agama yaitu Islam, Kristen & Yahudi dari seluruh dunia yang biasanya dilakukan di kota Baghdad semakin jarang dilakukan.
Awalnya penemuan-penemuan di berbagai bidang sains begitu cepatnya (rapidly) ditemukan oleh para ilmuwan-ilmuwan yang mengakui keberadaan Tuhan pada kala itu. (lihat video penjelasan berbahasa Inggris dari Prof. Neil deGrasse Tyson disini)
Al-Jazari_-_A_Table_Device
A table device automaton dengan penggerak hewan hasil desain Al-Jazari. (pict: wikimedia / adjustment & edited: ICC)
Namun pihak lain sepertinya sengaja ingin menjauhkan mereka, bahkan menghasut mereka agar saling memusuhi dan menjadi saling berkompetisi dalam artian bersaing, bukan lagi untuk saling melengkapi dan saling bertanya serta saling berbagi ilmu untuk kemajuan peradaban manusia.
Mulai dari situlah keilmuwan dunia mulai meredup dan semua literatur, buku dan manuskrip “dibajak”, dan mereka mengakui bahwa merekalah penemunya.
Pada masa lalu dan memang sudah ajaran Islam, bahwa jika seseorang menemukan alat atau apapun yang belum ada manusia yang menciptakannya, maka wajiblah baginya untuk menyebarkan hasil temuannya itu.
Menyebarkannya kepada umat manusia agar mereka semakin dapat mempermudah pekerjaannya dan menjadikan mereka semakin bersyukur kepada Allah. Mereka tidak menuntut satu apapun, termasuk “hak paten” atau “upeti” lainnya akibat temuannya tersebut.
Dan dari orang-orang baratlah ilmu-ilmu itu kemudian dicuri, lalu dipatenkan atas nama mereka masing-masing untuk mencari keuntungan.
Banyak sekali penemuan-penemuan dari kebudayaan Islam yang tak tercatat sejarah. Mungkin anda malah berfikir bahwa beberapa mekanika mesin ciptaan Al-Jazari pada artikel ini sangat sederhana, namun harus anda disadari sesadar-sadarnya bahwa semua mesin itu ditemukan pada sekitar tahun 1150-an hingga 1200-an.
Perlu pula kita sadari bahwa pada masa itu nyaris seluruh kerajaan di dunia masih sibuk berperang, masih dalam era kegelapan karena maraknya peperangan dan tidak adanya teknologi yang lebih maju melebih apa yang telah terjadi didaerah semenanjung Arab yang kala itu ketiga kepercayaan tersebut masih memiliki toleransi tinggi, lebih saling menghormati dan  hidup rukun.
Demikianlah Al-Jazari, bapak robot modern dunia yang kini telah menjadi sejarah dibidang mekanika, fluida, robotika dan beberapa bidang ilmu pengetahuan lain yang sempat ia telti.
Karena sejarah adalah fakta, dan fakta adalah sejarah. Sejarah telah membuktikan betapa dunia Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang jumlahnya ratusan orang dan temuan-temuan mereka cukup hebat dalam berbagai bidang keilmuwan, bahkan hingga kini dan ke masa yang akan datang.
5. Mariam Al-Astrulabi (Penemu Sistem GPS)
Hadirnya ilmuwan Islam perempuan seperti Mariam al-Astrulabi seakan menjadi bukti bahwa Allah tidak pernah membatasi hamba-Nya untuk mencari, mempelajari maupun mengkaji ilmu pengetahuan, terlebih bagi perempuan.
Mariam al-Astrulabi, ia mempunyai nama lengkap Mariam al-Ijliya al-Astrulabi. Ia merupakan pembuat Astrolabe terkenal, yaitu sebuah perangkat rumit untuk navigasi darat dan penunjuk waktu. Tidak dapat dipastikan kapan Mariam al-Astrulabi lahir, hanya saja ia diperkirakan sudah ada pada abad ke-10 atau sekitar tahun 944 M.
Dalam sejarah astronomi, astronomi Islam atau astronomi Arab mengacu pada perkembangan astronomi yang dibuat di dunia Islam, khususnya selama Masa Keemasan Islam (antara 8-15 abad), dan sebagian besar ditulis dalam bahasa Arab. Perkembangan ini sebagian besar terjadi di Timur Tengah, Asia Tengah, Al-Andalus, Afrika Utara, di Timur Jauh dan di India.  Astronomi Islam kemudian memiliki pengaruh yang signifikan pada astronomi India, Bizantium dan Eropa (lihat terjemahan Latin dari abad ke-12) serta astronomi Cina dan astronomi Mali.
Hal ini juga sejalan dengan penemuan astrolabe dalam dunia Islam, dimana astrolab diperkenalkan pertama kali ke dunia Islam sekitar pertengahan abad kedelapan. Astrolabe sepenuhnya dikembangkan selama abad-abad awal Islam.
Al-Astrulabi dengan Astrolab
Semasa hidupnya, Mariam al-Astrulabi juga menjadi murid ayahnya. Ia bekerja membangun astrolab di sebuah daerah bernama Aleppo, Suriah utara. Al-Dawlah, penguasa yang bertanggung jawab memimpin negeri tersebut dari tahun 944 M sampai 967 M, mempekerjakannya pada saat itu.
Mariam al-Astrulabi membuat astrolab dengan kompleks, ia membuatnya seperti GPS. Dengan alat tersebut, kita dapat menentukan arah kiblat yang benar, membantu dalam navigasi, ketepatan waktu dan astronomi. Eropa menggunakan astrolab ini sampai abad 18. Dengan astrolab, Eropa terbantu dalam penemuan geografis di renaisans tersebut.
Mariam al-Astrulabi merupakan kasus langka, tidak banyak literatur yang menceritakan tentangnya, selain itu tidak banyak pula seorang wanita yang bekerja di bidang ilmu pengetahuan saat awal peradaban muslim dan kisahnya merupakan teladan bagi muslimah untuk terus selalu mencari, mempelajari dan mengkaji ilmu pengetahuan serta mempraktekannya.

6. Abu Al-Qasim Al-Zahrawi (Ilmu Bedah Modern)
Abu Qasim al-Zahrawi adalah seorang pioner dalam ilmu bedah modern. Beliau merevolusi ilmu bedah klasik dan meletakkan kaidah-kaidah bedah yang menjadi pijakan ilmu bedah modern saat ini.

Al-Zahrawi menemukan  metode dan alat-alat bedah baru yang memudahkan para pasien. Ia juga memiliki 30 jilid ensiklopedi bedah yang dijadikan rujukan utama ilmu bedah di Eropa selama beberapa abad dan menjadi pijakan ilmu kedokteran modern.

Abul Qasim Khalaf bin al-Abbas- al-Zahrawi, orang-orang Barat mengenalnya dengan Abulcasis. Dilahirkan pada tahun 936 dan wafat tahun 1013 M di Kota al-Zahra, al-Zahrawi mengabdi pada kekhalifahan Bani Umayyah II di Cordoba, Andalusia. Awalnya ia dikenal sebagai seorang fisikawan, sampai akhirnya ia memperkenalkan teori-teori dan alat-alat bedah dalam ilmu kedokteran, barulah orang-orang mengenalnya sebagai dokter ahli bedah (al-Hassani, 2005: 167).


Karya

Pencapaian al-Zahrawi dalam ilmu bedah sangat banyak dan luar biasa, sampai-sampai ia dianggap sebagai orang pertama yang menjadikan ilmu bedah sebagai spesialisasi tersendiri dalam ilmu kedokteran. Al-Zahrawi adalah di antara orang pertama yang menemukan alat-alat bedah dan menemukan teori mengikat organ tubuh saat pembedahan yang tujuannya untuk mencegah pendarahan. Selain itu, ia juga membuat benang untuk menjahit bekas bedah dan orang pertama yang menggunakan suntik.

Karyanya yang paling fenomenal adalah At-Tashrif Liman Ajiza ‘an Ta’lif, sebuah ensiklopedi kedokteran yang disusun dalam 30 jilid buku. Buku yang selesai penulisannya pada tahun 1000 ini berisikan tentang berbagai topik medis termasuk tentang kesehatan gigi dan melahirkan. At-Tashrif disusun selama 50 tahun karir kedokteran al-Zaharawi, baik pelatihan, mengajar, dan praktek.

Muku ini juga memuat tentang pentingnya hubungan positif antara dokter dan pasien. Ia juga menulis tentang kasih sayangnya terhadap murid-muridnya yang ia disebut sebagai “anak-anak saya”. Ia menekankan pentingnya merawat pasien tanpa memandang status sosial mereka dan mendorong pengamatan secara persuasif terhadap kasus-kasus individu untuk membuat diagnosis yang paling akurat dan perawatan yang sebaik mungkin.

At-Tashrif diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh seorang Italia yang bernama Gerard pada abad ke-12. Selama 5 abad berikutnya buku tersebut menjadi rujukan utama untuk perkembangan medis di Eropa khususnya ilmu bedah.


Penguasaan Ilmu Bedah

Menurut al-Zahrawi seseorang tidak akan menguasai ilmu bedah sampai ia menguasai ilmu kedokteran umum, anatomi, dan tulisan-tulisan filsuf yang belajar ilmu kedokteran. Ia memelopori banyak prosedur dan peralatan yang digunakan di ruang operasi saat ini. Dialah orang pertama yang menggunakan catgut sebagai benang untuk jahitan rongga dalam. Catgut adalah benang yang terbuat dari lapisan usus hewan yang merupakan satu-satunya bahan yang sangat baik digunakan untuk menjahit bagian dalam karena bisa diserap oleh tubuh, dan mencegah untuk dilakukan operasi kedua untuk menghilangkan jahitan tersebut.

Ia menemukan banyak alat yang diperlukan untuk operasi modern. Dia adalah orang pertama yang menggunakan foreceps saat melahirkan, yang sangat membantu dalam mengurangi angka kematian bayi dan ibu saat proses melahirkan. Dia melakukan tonsilektomi (Wikipedia: operasi pengangkatan tonsil/mandel/amandel) dengan penjepit lidah, kait, dan gunting yang sama dengan dokter di era modern saat ini.

Untuk mengurangi ketakutan dan kekhawatiran pasiennya saat akan dioperasi, al-Zahrawi menggunakan sebuah pisau tertentu yang membuat sang pasien nyaman secara psikis. Adapun cara untuk menghilangkan sakit secara fisik, ia menganastesi (bius) pasiennya baik di tubuh yang akan dioperasi juga bius oral (minum penenang). Mansektomi (pengangkatan payudara) pada penderita kanker payudara yang dilakukan oleh al-Zahrawi juga sama dengan yang dilakukan oleh dokter saat ini


Al-Tasrif

Al-Tasrif berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad ke-12, dan selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa.

Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas mengupas tentang ilmu bedah, orthopedi, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum. Ia juga mengupas tentang kosmetika. Al-Zahrawi pun ternyata begitu berjasa dalam bidang kosmetika. Sederet produk kosmetika seperti deodoran, hand lotion, pewarna rambut yang berkembang hingga kini merupakan hasil karya Al-Zahrawi.

Popularitas Al-Zahrawi sebagai dokter bedah yang andal menyebar hingga ke seantero Eropa. Tak heran, bila kemudian pasien dan anak muda yang ingin belajar ilmu kedokteran dari Abulcasis berdatangan dari berbagai penjuru Eropa. Menurut Will Durant, pada masa itu Cordoba menjadi tempat favorit bagi orang-orang Eropa yang ingin menjalani operasi bedah. Di puncak kejayaannya, Cordoba memiliki tak kurang 50 rumah sakit yang menawarkan pelayanan yang prima.

Meskipun memiliki pengetahuan dan kemampuan yang mumpuni dalam ilmu bedah, al-Zahrawi selalu menolak untuk melakukan operasi berisiko atau tidak ia diketahui yang akan menjadi stres fisik dan emosional bagi pasien. Ia percaya akan pentingnya kehidupan manusia dan berusaha untuk memperpanjangnya selama mungkin.

Dalam menjalankan praktik kedokterannya, Al-Zahrawi menankan pentingnya observasi tertutup dalam kasus-kasus individual. Hal itu dilakukan untuk tercapainya diagnosis yang akurat serta kemungkinan pelayanan yang terbaik. Al-Zahrawi pun selalu mengingatkan agar para dokter untuk berpegang pada norma dan kode etik kedokteran, yakni tak menggunakan profesi dokter hanya untuk meraup keuntungan materi.

Menurut Al-Zahrawi profesi dokter bedah tak bisa dilakukan sembarang orang. Pada masa itu, dia kerap mengingatkan agar masyarakat tak melakukan operasi bedah kepada dokter atau dukun yang mengaku-ngaku memiliki keahlian operasi bedah. Hanya dokter yang memiliki keahlian dan bersertifikat saja yang boleh melakukan operasi bedah. Mungkin karena itulah di era modern ini muncul istilah dokter spesialis bedah (surgeon).


Penghargaan

Kehebatan dan profesionalitas Al- Zahrawi sebagai seorang ahli bedah diakui para dokter di Eropa. ‘’Tak diragukan lagi, Al-Zahrawi adalah kepala dari seluruh ahli bedah,’‘ucap Pietro Argallata. Kitab Al- Tasrif yang ditulisnya lalu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Gerard of Cremona pada abad ke-12 M. Kitab itu juga dilengkapi dengan ilustrasi. Kitab itu menjadi rujukan dan buku resmi sekolah kedokteran dan para dokter sera ahli bedah Eropa selama lima abad lamanya pada periode abad pertengahan.

Sosok dan pemikiran Al-Zahrawi begitu dikagumi para dokter serta mahasiswa kedokteran di Eropa. Pada abad ke-14 M, seorang ahli bedah Prancis bernama Guy de Chauliac mengutip Al-Tasrif hampir lebih dari 200 kali. Kitab Al-Tasrif terus menjadi pegangan para dokter di Eropa hingga terciptanya era Renaissance. Hingga abad ke- 16 M, ahli bedah berkebangsaan Prancis , Jaques Delechamps (1513 M – 1588 M) masih menjadikan Al-Tasrif sebagai rujukan.

Al-Zahrawi tutup usia di kota Cordoba pada tahun 1013 M – dua tahun setelah tanah kelahirannya dijarah dan dihancurkan. Meski Corboba kini bukan lagi menjadi kota bagi umat Islam, namun namanya masih diabadikan menjadi nama jalan kehormatan yakni ‘Calle Albucasis’. Di jalan itu terdapat rumah nomor 6 yakni rumah tempat Al-Zahrawi tinggal. Kini rumah itu menjadi cagar budaya yang dilindungi Badan Kepariwisataan Spanyol.


7. Al-Khawarizmi (Penemu Algoritma dan Angka Nol)

Sampai saat ini, sangat sedikit sekali orang yang mengetahui riwayat hidup Al-Khawarizmi. Sebab, sejarah yang mengulas tentang namanya masih sedikit. Kalaupun ada, hanya sebatas biografi kecil yang tidak jauh beda dengan sumber lainnya. Al-Khawarizmi lahir sebelum tahun 800 M dan meninggal setelah tahun 847 M. Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad ibn Musa. Ia dikenal dengan sebutan Al-Khawarizmi karena berasal dari Khawarizm, sebuah daerah di timur laut Kaspia.

Al-Khawarizmi diperkirakan hidup di pingigiran Bagdad pada masa khalifah Al-Ma’mun (813-833M) dari dinasti Abbasiya. Khalifah Al-Ma’mun menjadi sahabat karibnya yang menjadikan Al-Khawarizmi sebagai anggota Baitul Hikmah di Bagdad, yakni sebuah lembaga penelitian ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Khalifah Harun ar-Rasyid. Baitul Hikmah memiliki berbagai keunggulan yang mahsyur di dunia Islam.

Kesuksesan Al-Khawarizmi dalam bidang Astronomi dan aljabar didedikasikan kepada Khalifah Al-Ma’mun, sedangkan Khalifah Al-Ma’mun sendiri banyak memberikan penghargaan kepada Al-Khawarizmi.

Dengan ilmu astronomi, Al-Khawarizmi mengungkapkan ramalan tentang waktu Nabi Muhammad SAW dilahirkan secara cermat. Ia juga tercatat sebagai salah seorang astronom yang ikut membuat peta dunia atas permintaan Khalifah AL-Ma’Mun. Peta dunia tersebut kemudian dikenal dengan nama Peta Ptolemy karya intelektual muslim Al-Khawarizmi.

Penulis sejarah matematika kenamaan, Goerge Sarton, mengungkapkan bahwa Al-Khawarizmitermasuk salah satu seorang ilmuwan muslim terbesar dan terbaik pada masanya. Sarton menggolongkan periode antara abad ke 4-5 sebagai zaman Al-Khawarizmi, karena ia adalah ahli matematika terbesar pada masanya.

Smith dan Karpinski menggambarkan pribaai Al-Khawarizmi sebagai tokoh terbesar pada masa keemasan Bagdad, setelah seorang penulis muslim menggabungkan ilmu matematika klasik Barat dan Timur, lalu mengklasifikasikan, hingga akhirnya membangkitkan kesadaran daratan Eropa.

Pengaruh lain yang berkaitan erat dengan ilmu matematika adalah kata algoritm yang dinotasikan sebagai prosedur baku dalam menghitung sesuatu. Kata ini berasal dari perubahan versi Al-Khawarizmi ke dalam versi latin, dari algorismialgorism, dan akhirnya menjadi algorithm. Tulisannya tentang aritmatika berbahasa Arab yang pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Latin memainkan peran penting dalam perkembangan bilangan Arab dan sistem bilangan yang diterapkan saat ini. Meskipun bukan murni sebagai penemunya, namun tahapan yang dilakukan olehAl-Khawarizmi merupakan format pengembangan sistem bilangan kita sekarang. Hal ini menjelaskan bahwa penggunaan sistem bilangan Arab dan notasi penulisan basis sepuluh yang diperkenalkan oleh Al-Khawarizmi dapat dikatakan sebagai sebuah revolusi perhitungan di abad pertengahan bagi bagsa Eropa.

Setelah Al-Khawarizmi meninggal dunia, keberadaaan karyanya beralih kepada komunitas Islam, yaitu tentang cara menjabarkan bilangan dalam sebuah metode perhitungan, termasuk dalam bilangan pecahan. Suatu penghitungan aljabar merupakan warisan untuk menyelesaikan persoalan penghitungan dan rumusan yang lebih akurat daripada rumusan yang pernah ada sebelumya.

Di dunia Barat, ilmu matematika lebih banyak dipengaruhi oleh karya Al-Khawarizmi dibanding karya para penulis pada abad pertengahan. Masyarakat modern saat ini berutang budi kepada seorangAl-Khawarizmi dalam hal penggunaan bilangan Arab. Notasi penempatan bilangan dengan basis sepuluh, penggunaan bilangan irrasional, dan diperkenalkannya konsep aljabar modern membuat Al-Khawarizmi layak menjadi figur penting dalam bidang matematika dan revolusi penghitungan di abad pertengahan di daratan Eropa melalui penyatuan matematika Yahudi, Hindu, dan mungkin Babilonia.

Karya-Karya Al-Khawarizmi
Banyak penemuan dan karya yang ditinggalkan oleh Al-Khawarizmi dalam bidang sains, khususnya matematika. Karya aljabarnya yang paling monumental berjudul Al-Mukhtasar fi Hisab Al-Jabr wal MuqabalahAl-Khawarizmi adalah penemu teori algoritma dan aljabar. Beberapa penemuan sains dan pemikirannya yang bisa dijadikan sebagai aplikasi belajar adalah sebagai berikut :

1.  Penemu bilangan nol.
Bayangkan jika tidak ada angka nol! Bagaimana kita akan menuliskan sejuta, semilyar, setriliun, danlebih banyak lagi? Angka nol penting bagi suatu bilangan dan tentu berpengaruh terhadap ilmu-ilmu menghitung, ilmu pasti, ilmu alam, serta ilmu lainnya, dan ilmuan Islam-lah yang pertama kali menemukan bilangan nol. Dialah Muhammad Al-Khawarizmi.

Nol adalah suatu angka dan digit angka yang digunakan untuk mewakili angka dalam angka. Angka nol memainkan peran penting dalam matematika, yakni sebagai identitas tambahan bagi bilangan bulat, bilangan real, dan struktur aljabar lainnya. Sebagai angka, nol digunakan untuk tempat dalam sistem nilai tempat. Sejauh ini, belum ada sumber yang menjelaskan inspirasi Al-Khawarizmi menggunakan angka nol tersebut.

2.  Penemu Algoritma
Kata “algoritma” berasal dari latinisasi nama Al-Khawarizmi, sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa Latin pada abad ke-12, yakni algorithmi de numero Indorum, Awalnya, kata “algorisma”adalah sitilah yang merujuk pada aturan-aturan aritmetis untuk menyelesaikan persoalan menggunakan bilangan numerik Arab (sebenarnya dari India). Kemudian, pada abad ke-18, istilah ini berkembang menjadi algortima yang mencakup semua prosedur atau urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

Hal yang pertama ditekankan dalam alur pemikiran untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan secara tertulis adalah alur pikiran. Sehingga, algoritma seseorang bisa berbeda dengan algoritma orang lain, Adapun penekanan kedua adalah tertulis, yang artinya dapat berupa kalimat, gambar atau tabel tertentu.

3.  Penemu konsep Aljabar
Penemu aljabar adalah Al-Khawarizmi. Aljabar merupakan cabang matematika yang mempelajari penyerdehanaan dan pemecahan masalah menggunakan “simbol” sebagai pengganti konstanta dan variabel.


5 comments:

  1. Replies
    1. Terima kasih atas responnya.
      Jika tidak keberatan, mohon di Subscribe Channel Youtube saya mengenai sejarah di https://www.youtube.com/user/novalhardian337. Terima Kasih

      Delete
  2. Tulisannya keren gan, Ijin share ya gan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih atas responnya.
      Jika tidak keberatan, mohon di Subscribe Channel Youtube saya mengenai sejarah di https://www.youtube.com/user/novalhardian337. Terima Kasih

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete